Indonesia Jangan Sekedar Jadi Tuan Rumah Bali Clean Energy Forum

Oleh : Sindhu Andredita*



Bali Clean Energy Forum yang akan diadakan di Bali Nusa Dua 11-12 Februari 2016 yang akan datang, merupakan kelanjutan dari komitmen Indonesia pada saat dikukuhkan sebagai anggota resmi (associate member) dari Lembaga Energi Internasional atau International Energy Agency (IEA) di Paris, Prancis, dalam pertemuan menteri-menteri energi sedunia pada 17-18 November 2015.

Adapun yang menjadi tujuan dari pertemuan BCEF ini adalah peran sentral Indonesia dalam menjembatani kepentingan dua organisasi penting dalam hal kelangsungan energi dunia dimasa depan, yaitu OPEC dan IEA, adapun kepentingan Indonesia dapat dijabarkan antara lain peningkatan penelitian energi bersih, pengembangan usaha dalam sektor energi, perjanjian penghilangan hambatan pasar barang dan energi serta menyelaraskan teknis penyediaan pemeliharaan energi bersih.

Indonesia yang akan diwakili oleh Menteri energi dan Sumber daya Sudirman Said juga akan meluncurkan insiatif program energi serta peluncuran Center of Excellence energi bersih. Sesungguhnya hal ini dapat kita lihat sebagai langkah maju negara industrialis yang mencoba membuka babak baru dengan wacana isu-isu moralis. Hal tersebut dapat dilihat sebagai cara sederhana untuk menyembunyikan misi liberalisme di balik hubungan kerjasama internasional. Investasi yang demikian pada kenyataannya pasti akan menyeleweng dari wacana yang diedarkan, karena tujuan sebenarnya hanya untuk menekan tahap industrialisasi negara negara berkembang terlebih Indonesia.

Dalam hal ini seharusnya kepentingan nasional Indonesia tetap harus dikumandangkan secara tegas dan lantang. Pertama-tama, Indonesia jangan hanya menjadi tuan rumah semata dalam forum tersebut. Indonesia harus mengevaluasi sistem kerja kementrian ESDM untuk lebih memprioritaskan sumber energi dalam negeri yang terbarukan, misalnya sumber daya energi tenaga surya sumber energi tenaga gas bumi sumber energi tenaga air pasang. Memvitalkan kembali sumber sumur minyak yang masih terbengkalai sehingga mampu memenuhi kebutuhan energi dalam negeri.

Peran Indonesia yang diwakili oleh Menteri ESDM perlu melihat dengan kritis kepentingan asing yang mencoba untuk mengambil alih sektor energi strategis yang dimiliki Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat dengan jelas bagaimana sekarang tuntutan energi di negara industri semakin meningkat sementara sumber cadangan energi terbarukan semakin sulit ditemukan.

Bisa jadi lewat forum demikian, kaki-kaki kepentingan asing akan semakin kuat bercokol di bumi pertiwi Indonesia, kita dapat menganalisis bagaimana pengaruh dari konflik yang terjadi di Timur-Tengah serta Suriah. Hal ini mengindikasikan negara industrialis sedang mencoba untuk melirik cadangan energi baru di negara berkembang melalui skenario kerjasama multilateralnya, dimana Indonesia dielukan sebagai anggota istimewa dan sebagainya.

Dan tentu saja sialnya wacana ekonomi baru yang mengusung agenda green energy atau sustainable energy mengaharuskan negara berkembang untuk melewati fase industrialisasi kasar, isu energi yang akan nantinya mengarah pada green energy akan membuat Indonesia kembali secara praktis menjadi konsumen atas sumber daya energi mentah yang tersedia yang mana keuntungan dari pada transaksi yang timpang akan diperoleh negara industrialis maju.

Hal ini tentu saja tidak dapat kita samakan. Dimana kebobrobokan negara industrialis kapital Amerika dan Inggris merusak lingkungan dan mengeksploitasi energi negara berkembang sehingga menjadi negara kaya adi kuasa. Oleh karena itu kita harus menuju pada hancur leburnya Amerika dan Inggris itu! Amerika kita Setrika! Inggris kita Linggis!


*Wakabid kaderisasi dan Pengembang Cabang Baru DPC GMNI Denpasar 2015-2017


Sumber : http://www.mitranews.net/opini/indonesia-jangan-sekedar-jadi-tuan-rumah-bali-clean-energy-forum
 Indonesia Jangan Sekedar Jadi Tuan Rumah Bali Clean Energy Forum
Item Reviewed: Indonesia Jangan Sekedar Jadi Tuan Rumah Bali Clean Energy Forum 9 out of 10 based on 10 ratings. 9 user reviews.
Emoticon? nyengir

Berkomentarlah dengan Bahasa yang Relevan dan Sopan.. #ThinkHIGH! ^_^

Komentar Terbaru

Just load it!