SEJARAH SINGKAT GMNI DENPASAR

GMNI berdiri secara resmi pada tanggal 23 Maret 1954 di Jakarta. Berdirinya GMNI merupakan fusi dari oranisasi mahasiswa yakni Gerakan Mahasiswa Marhaen (GMM) Yogyakarta, Gerakan Mahasiswa Merdeka (GMMA) Surabaya, dan Gerakan Mahasiswa Demokrat Indonesia (GMDI) Jakarta.

Seiring dengan perombakan sistem pemerintahan dari Republik Indonesia Serikat (RIS) kembali kepada Negara Kesatuan pada tahun 1950, kehidupan politik condong mengarah kepada demokrasi liberal. Dengan kebebasan politik yang sangat lebar, mulailah bermunculan organisasi kemasyarakatan dan partai-parti politik.

Di Bali, berbagai paham mulai unjuk gigi. Di antara paham yang masuk, terdapat dua paham yang sangat menonjol, yaitu Marhaenisme dan Komunisme. Tahun 1958, Fakultas Sastra Udayana berdiri. Berbagai paham semakin populer di kalangan mahasiswa. Namun diantara popularitas paham-paham yang ada, paham Marhaenisme lah yang paling diterima di kalangan mahasiswa Fakultas Sastra Udayana pada saat itu.

Melihat penerimaan yang luar biasa terhadap marhaenisme di kalangan mahasiswa, ide merealisasikan pembentukan GMNI di Bali pun muncul. Salah satu tokoh yang paling intensif melakukan pendekatan kepada mahasiswa untuk mempersiapkan pembentukan GMNI adalah Shri Wedastera Suyasa (alm). Akhirnya pada bulan Desember 1958 berdirilah GMNI Cabang Denpasar. Dengan pelindungnya adalah Gubernur Koordinator Nusa Tenggara yaitu Teuku Moch. Daedsyah.

GMNI berasaskan Marhaenisme yaitu, Sosio Nasionalisme, Sosio Demokrasi,  Ketuhanan Yang Maha Esa. Dengan tujuan berdirinya adalah untuk mendidik kader-kader bangsa untuk mewujudkan tatanan masyarakat sosialis Indonesia atau masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila. 

Komentar Terbaru

Just load it!