Menghadapi MEA : Tenaga Kerja Asing Harus Mengerti Budaya Bali

Proyek pengintegrasian kawasan ASEAN bergulir. Per 1 Januari 2016, pemberlakuan integrasi ekonomi di kawasan ASEAN, yang dikenal dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mulai menyita perhatian banyak kalangan, tak terkecuali Aliansi Jurnalis Independen Denpasar.

Jumat (9/1), aliansi wartawan yang lebih akrab disebut AJI itu,  menunjukkan sensitifitas sosial dengan memasukkan MEA sebagai topik diskusi bulanannya.  Diskusi yang menghadirkan anggota DPRD Bali dari fraksi PDI Perjuangan, AA Adhi Ardhana di Warung Kubu Kopi itu, mengambil tema “MEA : Peluang atau Tantangan Bagi Bali”.

Setidaknya terdapat 5 bahasan yang bisa di elaborasi terkait MEA, meliputi bebas masuk barang, bebas masuk modal, bebas masuk investasi, bebas masuk jasa dan bebas masuk tenagakerja asing. Dari kelima bahasan, yang lebih mengemuka pada diskusi tersebut adalah masalah ketenagakerjaan. Terkait ketenagakerjaan, sertifikasi profesi lebih banyak mendapatkan porsi.

Menurut AA. Ngurah Adhi Ardana, Pemerintah Provinsi Bali perlu menerapkan standarisasi budaya Bali bagi tenaga kerja luar Bali. “Tenaga kerja asing harus mengerti budaya Bali. Fungsinya adalah untuk melindungi budaya Bali, juga membendung penguasaan-penguasaan lahan kerja yang ada” ungkapnya.

Menimpali Ardana, Ihsan Tantowi mengusulkan bahwa standarisasi sedemikian itu harus diwujudkan segera. “Pemerintah harus bertindak untuk melakukan restriksi baik dengan kebijakan tarif maupun non tarif. Akan tetapi kemauan seperti itu harus diimbangi oleh kontrol yang berkelanjutan, agar tidak hanya berada di atas kertas” kritik ketua Front Nasional Perjuangan Buruh Indonesia Wilayah Bali.

Kebijakan soal MEA bukan menjadi hal yang luar biasa bagi Bali. Sudah menjadi rahasia umum bahwa pergulatan modal di Bali kepemilikannya sebagian besar milik pemodal asing. “Urusan rusak atau tidak, masuk atau tidaknya asing ke Bali, sebenarnya tanpa MEA pun Bali sudah rusak, apalagi ditambah MEA”, tutup Tantowi.

Dalam acara ini, turut hadir sebagai undangan, Ketua DPC GMNI Denpasar, Ibn Dedy Andiwinata dan Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Pengembangan Cabang Baru, I Putu Sindhu Andredita.
Menghadapi MEA : Tenaga Kerja Asing Harus Mengerti Budaya Bali
Item Reviewed: Menghadapi MEA : Tenaga Kerja Asing Harus Mengerti Budaya Bali 9 out of 10 based on 10 ratings. 9 user reviews.
Emoticon? nyengir

Berkomentarlah dengan Bahasa yang Relevan dan Sopan.. #ThinkHIGH! ^_^

Komentar Terbaru

Just load it!