Menghadapi MEA 2016 : Mahasiswa Harus Aktif Mengaktualisasikan Diri

Oleh : Brian Mahararta*

Pertumbuhan ekonomi dalam suatu daerah tentu menjadi suatu tolak ukur pencapaian keberhasilan adanya proses perubahan perekonomian sebuah negara yang lebih baik sesuai dengan perencanaan pembangunan ekonomi di negara tersebut. Tahun ini, Indonesia menyambut era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sebagai sebuah negara yang memiliki jumlah penduduk dan wilayah terbesar dengan prioritas menjadikan suatu negara yang mandiri di bidang ekonomi.

Dalam bidang pendidikan formal, beberapa kali pemerintah pusat telah mempersiapkan kebijakan berupa stimulus ke daerah-daerah terkait tantangan dan langkah strategis dalam menghadapi MEA, salah satunya adalah menggenjot pertumbuhan ekonomi di sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) melalui kurikulum dan pelatihan-pelatihan di tingkat sekolah menengah sampai perguruan tinggi. Apakah sudah cukup jika hanya sebatas kurikulum dan pelatihan?

Jika kita analisis tujuan dari terbentuknya komunitas MEA tersebut adalah untuk meningkatkan stabilitas perekonomian dikawasan negara-negara berkembang yang tergabung dalam keanggotaan ASEAN, yang nantinya diharapkan mampu mengatasi permasalahan-permasalahan antar negara ASEAN, khususnya dibidang kerja sama pertumbuhan ekonomi. Maka, ada beberapa prasyarat yang seharusnya dimaksimalkan oleh para mahasiswa lokal untuk mengetahui potensi-potensi yang dimiliki daerah setempat misalnya kecakapan berbahasa asing atau penguasaan gadget dan teknologi terkini. Dalam beberapa seminar dan diskusi, banyak sekali polemik pro-kontra yang menilai bahwa Indonesia masih belum siap untuk menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN yang dimulai sejak tahun ini. Namun, sebenarnya banyak peluang yang dapat dilakukan oleh pihak-pihak terkait terutama pemerintah daerah dengan pengusaha lokal.

Sesuai dengan visinya “Terwujudnya Masyarakat Banyuwangi Yang Mandiri, Sejahtera Dan Berakhlak Mulia Melalui Peningkatan Perekonomian Dan Kualitas Sumber Daya Manusia” Pemerintah Kabupaten Banyuwangi harus segera menyesuaikan diri jika tidak ingin menjadi sasaran masuknya produk-produk maupun ketergantungan terhadap tenaga kerja asing dari negara-negara anggota ASEAN. Misalnya, belakangan ini pemerintah daerah sangat gencar mempromosikan destinasi alam sebagai tujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan asing. Dengan fenomena hasrat travelling semestinya ini bisa menjadi peluang bisnis yang menggairahkan.

Maka, penting bagi generasi muda, khususnya para mahasiswa untuk aktif dalam mengaktualisasikan diri di berbagai forum / kegiatan komunitas untuk membentuk jiwa entrepreneurship yang berorientasi pada kemandirian di bidang ekonomi. Sehingga, tidak ada pilihan lain untuk menghadapi MEA ini pemerintah daerah Banyuwangi harus saling bersinergi dan berinovasi agar mendorong pemberdayaan masyarakat mulai dari sektor dunia usaha berupa peningkatan perlindungan terhadap konsumen, memberikan bantuan modal bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah, memperbaiki kualitas produk dalam negeri dan mempermudah perijinan membuka usaha dapat terealisasikan dengan benar. Dalam sektor ketenagakerjaan misalnya, perlu adanya pelatihan-pelatihan keterampilan guna meningkatkan kualifikasi pekerja, meningkatkan mutu pendidikan serta memberikan kesempatan yang sama kepada masyarakat mulai tingkat perdesaan maupun perkotaan. Selain itu, perlu adanya kesadaran tentang pentingnya peran mahasiswa dalam menerima tantangan pemikiran global atau global minded agar tidak lagi muncul embel-embel pengangguran intelektual di mata masyarakat selepas berkuliah.

Itu artinya, mahasiswa lokal harus jeli dalam memanfaatkan program-program bantuan oleh pemerintah daerah sebaik-baiknya terutama dalam hal fasilitas penunjang dan terkait kebijakan perijinan usaha baru yang akan dikembangkan sehingga para mahasiswa mempunyai daya saing yang jelas dan kuat serta persiapan mental yang matang untuk merebut lapangan pekerjaan baru yang lebih inovatif, maka keunggulan mahasiswa dalam menerima tantangan MEA akan menjadi tuan rumah di negeri sendiri pasti akan terwujud.


*Penulis adalah Ketua DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Banyuwangi

Menghadapi MEA 2016 : Mahasiswa Harus Aktif Mengaktualisasikan Diri
Item Reviewed: Menghadapi MEA 2016 : Mahasiswa Harus Aktif Mengaktualisasikan Diri 9 out of 10 based on 10 ratings. 9 user reviews.
Emoticon? nyengir

Berkomentarlah dengan Bahasa yang Relevan dan Sopan.. #ThinkHIGH! ^_^

Komentar Terbaru

Just load it!