Kebijakan Pertanian hanya Isapan Jempol, Dinas Pertanian Dihadiahi Ketela Rambat

Denpasar (Bali Post) -
Ketua DPC Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI) Cabang Denpasar IDP Singarsa menghadiahkan ketela rambat kepada Dinas Pertanian Bali dan Kota Denpasar. Hadiah ini dimaksudkan untuk mengingatkan pemegang kebijakan soal perhatian terhadap pertanian. Selama ini pembelaan terhadap petani hanya isapan jempol yang diwacanakan pengambil kebijakan.

Hadiah tersebut diserahkan pada akhir dialog dengan tema "Posisi Tawar Petani Pasca-Pemilu 2004" yang digelar GMNI Denpasar, Minggu (14/3) kemarin di Gedung Wanita Shanti Graha Denpasar. "Tidak ada maksud mempermainkan suatu lembaga atau perorangan dalam penyerahan bingkisan ini," kata Singarsa. Penyerahan ini semata-mata dimaksudkan sebagai bentuk permohonan DPC GMNI Denpasar kepada pimpinan daerah termasuk elite parpol untuk menghargai produk yang dihasilkan para petani Bali. Selain itu, mereka kata Singarsa juga didesak untuk mengangkat kembali pertanian sebagai sektor penting dalam pembangunan Bali. "Selama ini pembelaan terhadap pertanian hanya isapan jempol yang diwacanakan pengambil kebijakan," tegas Singarsa.

Pesan serupa juga diingatkan kepada seluruh calon anggota legislatif (caleg), calon DPD dan partai-partai politik yang ada. DPC GMNI Denpasar, menurut Singarsa mendesak semuanya mengedepankan pertanian dalam visi dan misinya. Desakan ini dipandang penting karena sampai saat ini tidak banyak caleg dan calon DPD yang bicara soal pertanian. Bahkan, DPC GMNI Denpasar yang secara khusus mengidentifikasi soal kepedulian terhadap pertanian hanya 26,32 persen yang memberikan komitmennya.

Dekan Fakultas Pertanian Universitas Udayana Ir. Nengah Artha, S.U. dalam makalahnya menyatakan termarginalkannya petani karena lemahnya kebijakan dari pemerintah seperti subsidi kecil, proteksi yang lemah sampai kurangnya penelitian soal pertanian.

Hal senada disampaikan AAN Arwatha, alumni GMNI. Menurut Kepala Balai Diklat Propinsi Bali ini, semua itu terjadi karena tidak adanya strategi pendekatan yang jelas dari pemerintah. Arwatha mengingatkan bahwa rakyat Bali masih bisa hidup tanpa pariwisata. Tetapi rakyat Bali tidak bisa hidup tanpa pertanian.

Ketua Forum Komunikasi Alumni GMNI Bali Prof. Dr. Ir. Dewa Ngurah Suprapta, M.Sc. menegaskan, untuk bisa membangkitkan pertanian, petani harus diberikan kekuasaan. Dalam artian produk-produk petani lebih dihargai. Pembicara lain dalam dialog tersebut yakni Lanang Perbawa, salah satu anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bali mengakui belum banyak politisi yang memperhatikan pertanian. Setidak-tidaknya dari hasil identifikasi yang dilakukan GMNI terhadap calon DPD menunjukkan hal tersebut. (kmb14)


Sumber : Balipost, Senin 15 Maret 2014
no image
Item Reviewed: Kebijakan Pertanian hanya Isapan Jempol, Dinas Pertanian Dihadiahi Ketela Rambat 9 out of 10 based on 10 ratings. 9 user reviews.
Emoticon? nyengir

Berkomentarlah dengan Bahasa yang Relevan dan Sopan.. #ThinkHIGH! ^_^

Komentar Terbaru

Just load it!